Senin, 14 Maret 2016

Ngobrol~~

Beberapa waktu yang lalu aku ngobrol sama mamahnya temenku. Meski cuma berdua, dan beda generasi, tapi yaaa asyik aja ngobrolnya.

Dari beliau aku belajar beberapa hal, diantaranya adalah:
1. Jadi wanita/perempuan itu yaa...yang tangguh, yang mandiri. Jangan suka bergantung sama orang lain, apalagi 'njagakke'. Selama bisa dikerjakan sendiri, dijalani sendiri, kerjakan/jalani sendiri. Tak perlulah minta ditemani. Manja boleh, asal pada tempatnya.

2. Bahwa belajar itu, tidak melulu di bangku sekolah ataupun kuliah. Di jalanan, di lingkungan sekitar, di rumah sakit, ada banyak ilmu-ilmu yang bisa kita gali. Nah!! Kemarin aku dapat tambahan ilmu itu ketika berada di rumah sakit. Yhaa~~baru kali itu aku tahu...

3. Sakit itu tanda cinta. Kok bisa? Karena Allah tidak akan menguji hambaNya, melebihi kemampuan yang bisa dipikul. Semua serba pas. Sakit itu, supaya kita mengingat Allah, lebih lebih lebih dan lebih dekat lagi sama Allah. Bersabar ketika sakit, semoga sakitnya bisa sebagai penggugur dosa.

4. Jadilah orang yang tegas. Jangan mau dipermainkan oleh yang namanya birokrasi!!

Hmmm..apalagi yaa..oia pas aku pamitan ,ada hal yang disampaikan beliau, hingga pada akhirnya aku duduk kembali. Sebuah pertanyaan yang lazim disampaikan orangtua kepada anak, sebuah wujud perhatian dan juga kekhawatiran, yang intinya adalah kapan nikah? Kok ya masih suka dewean, suka jalan-jalan wae, dst... *kupikir itu ndak bakalan terbahas, jebul-jebul* Aku hanya bisa tertunduk dan bilang, "mohon doa restunya saja".

Finally, do'a yang beliau panjatkan untukku dan temenku adalah, semoga mendapatkan jodoh yang hatinya 'kemanthil-manthil' dengan masjid, bisa membimbing, dan memberikan kebahagiaan dunia akhirat... Aamiin..aamiin..
Rasanya didoakan seperti itu kok ya nyesss...semoga Allah mengabulkan doa beliau..Aamiin..

Yhaa~~harta yang paling berharga adalah iman. Dengan iman-lah kita bisa tetap melangkah di jalan-Nya. Perkara jodoh, yang pertama dilihat/dipertimbangkan adalah agamanya, bukan gantengnya, ataupun hartanya. Ganteng kalau tua juga pasti keriput, harta kalau tak pandai mengelola juga akan merugi dunia akhirat. Lagian Allah sudah menjamin, akan meng-kaya-kan orang-orang yang menikah. Tinggal kitanya, yakin ka tidak?

*masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan jawaban*
*lalu sudahkah kutemukan jawabannya*
*posting ulang dari path*

Senin, 07 Maret 2016

Alun-alun di Kota Batu ~ Malang #1

Ng...dibayanganku yaa, yang namanya alun-alun itu ya sebuah  tempat yang luas, macam tanah lapang *tanpa banyak ornamen*. Tapi di Jawa Timur, di Malang, ada 2 tempat *ini yang aku tahu*, tersebutlah dengan Alun-alun Malang dan Alun-alun Batu, yang menurutku sik lebih pantas di sebut Taman Kota.
Meski ukurannya bukan pantas dan tidak pantas, toh apalah saia, siapalah saia. Dan itu hanya sekadar pendapat dari saia yang masih jahil ini.

Alun-alun yang ditata apik, menarik warga untuk datang, dan memanfaatkan fasilitas yang disediakan. Ada playground yang aman dan nyaman untuk anak-anak. Ada alat untuk fitnes. Ada burung-burung dara beterbangan kesana-kemari, yang boleh diberi makan, bagi yang menginginkan. Dan ada area-area yang bisa dimanfaatkan untuk pengunjung yang doyan selfie.. 🙈

Di pagi hari, tidak banyak warga yang berkunjung. Ada sih, ada..hanya beberapa saja. Tapi lain hal ketika sore hari. Tempat duduk yang disediakan diberbagai sudut alun-alun, cukup banyak yang menempati.
Ada yang datang bersama keluarga, ada yang bersama teman, dan lainnya. Seperti saia, pengunjung yang hanya singgah sementara. Menunggu waktu tiba untuk kembali ke kota asal.

Berikut saia sertakan beberapa photo. Ada yang diambil dari dalam kotakan bianglala yang sedang berputar, merangkak naik, untuk kemudian kembali ke bawah. Oh iya! Untuk naik ke bianglalanya, kalian cukup dengan merogoh kocek sebesar 3k saja.  Ada yang dari dr sudut taman, membidik sebuah rumah burung.

Satu hal yang akan selalu inget dari Kota Malang. Cukup banyaknya public space yang bisa dimanfaatkan masyarakat umum.

Rabu, 10 Februari 2016

Postcard Pertama di Tahun 2016

Jadi begini... Selasa, 02 Februari 2016, tiba-tiba datanglah mas-mas petugas pos ke kantor. Biasalah ya, kalau ada barang kiriman, pasti aku yang nerima. Dan begitupun dengan waktu itu. Mas-mas posnya menyerahkan selembar post card. Kuterima, kemudian kubaca, dan berakhir dengan senyum-senyum bahagia *meski sendirian*. Huraaayyy!!! Aku dapat kiriman post card! 🙌🙌 Pastinya senang sekali.

Sebetulnya itu bukan post card pertama yang aku terima. Jauh sebelumnya, pernah juga aku mendapat kiriman post card. Sebuah pemandangan senja di Masjid Nabawi, hasil jepretan beliaunya sendiri. Nah siapa gerangan beliaunya ini? Yang jelas aku pun tak ingat dengan pasti. 🙈🙈 Maklumlah...hanya sepintas lalu di twitter, dan setelah itu lost contact.

Ada yang tahu sejarah post card? Kalau menurut yang aku baca di wikipedia dan lain-lainnya, post card pertama di dunia terbit di Austria pada tanggal 1 Oktober 1869 dengan nama "Correspondenz-Karte".
Biasanya post card ini dikirimkan oleh orang-orang yang bepergian ke luar negeri, sebagai kenang-kenangan bahwa ia pernah mengunjungi negara tersebut. Bentuk post card adalah selembar kertas tebal, atau karton tipis berukuran persegi panjang. Untuk pengirimannya tanpa amplop, cukup ditempeli perangko saja.

Pada perkembangannya, postcard tidak hanya berfungsi sebagai kenang-kenangan, tapi bisa juga untuk bertukar pesan singkat--yang tentunya bukan sebuah rahasia--, maupun sebagai alat promosi. Promosi yang bagaimana? Promosi tempat pariwisata misalnya, atau sebuah produk.

Beberapa tahun yang lalu, di Indonesia, banyak kita temui post card yang berwarna oranye, yang sering dipergunakan untuk mengirimkan salam lewat stasiun radio, atau menjawab kuis yang sering diadakan, baik itu tts, maupun kuis televisi. Dan aku yakin, pastinya banyak yang mempunyai pengalaman tersebut. Tidak perlu malu, anggap saja kita sebagai bagian dari sejarah per-kartupos-an. 😅😅

Sekarang-sekarang ini saja, tidak banyak yang menggunakan post card. Hanya orang-orang yang mencintai dunia per-kartupos-an sajalah yang masih bertahan.
Dan dari orang-orang yang mencintai inilah muncul gerakan saling bertukar post card antar negara-negara dunia. Namanya "Postcrossing". Sejak dimulai pada tahun 2005 hingga sekarang 2016, membernya ada 606.754 *pada waktu tulisan ini dibuat*, tersebar di 211 negara. Wow!!! Banyak juga ya, yang tertarik dengan dunia per-kartupos-an.

Anda tertarik bertukar post card dengan orang-orang yang berada di belahan dunia lain? Yuuk...klik aja www.postcrossing.com 😊😊